asyiknya pergi ke jogja. waah bisa ketemu orang baru nih yang keren-keren prestasinya. bisa nambah sertifikat nasional nih. bisa jadi traveler juga! mau pamer juga ah ke temen-temen. bisa jalan-jalan ke jogja. sendiri. bisa belajar mandiri. ini saatnya aku mandiri! selama ini pergi sama ayah-mama terus. kapan aku mandirinya?

itu khayalan saya saat pertama kali membaca pengumuman seleksi Indonesia Youth Dream. saya pikir inilah momen yang tepat buat saya belajar mandiri. buat saya mempersiapkan masa depan. saya nggak bisa terus-menerus bergantung sama ayah-mama untuk pergi keluar. inilah momennya. Tuhan udah ngasih makanan, tinggal saya makan aja!

tapi kemudian saya ketawa, jangan mengharap yang tinggi-tinggi sampai lolos seleksi, lah. udah lengkap aja formulir+esai itu udah waw banget. FYI, saya ini orangnya punya rencana yang besar tapi susah realisasikannya. saya sering pengen ikut lomba nulis tapi akhirnya ngga saya tulis karna malas.jadi, untuk yang kali ini harapan terbesar saya adalah dapat menyelesaikan essay dan formulirnya. itu aja udah keren banget rasanya.sekalian belajar, pertama kali buat esai.

dan seperti yang saya duga, hingga seminggu sebelum pendaftaran di tutup, saya belum juga buat apa-apa. formulir cuma saya isi setengah. tapi khayalan-khayalan itu masih menghantui saya. khayalan untuk datang ke jogja, bertemu teman baru, dan lain-lain. hingga hari penutupan. saya berhasil buat esai 250 kata tapi isinya absurd banget.belum lagi pertanyaan-pertanyaan di formulir yang butuh usaha keras untuk menjawabnya

"apa yang membuat kamu merasa pantas dan layak menjadi delegasi terpilih Indonesia Youth Dream 2015?"

saya ingin menjawab. tidak ada, maaf saya tidak layak tapi sepertinya itu terlalu pesimis. akhirnya saya pasrah (malas,red) dan memutuskan untuk membiarkan formulir itu di antara formulir-formulir lain yang tidak berhasil saya selesaikan.

esok harinya saya buka lagi halaman IYD.lalu, entah mata saya yang salah, atau memang waktu pendaftaran di perpanjang, yang pasti ternyata saya salah. penutupan masih 15 hari lagi. saya mengucek-ngucek mata untuk memastikan. benar. setelah itu saya jadi semangat lagi. dua ratus lima puluh kata yang saya tuliskan itu saya lanjutkan lagi, sampai 500 kata

untuk kemudian saya hapus lagi.

saya benar-benar semangat, jadi saya cari-cari artikel yang mendukung dan semoga artikel itu dapat memberikan inspirasi bagi saya untuk menuliskan esai ini dengan baik. saya masih belum menemukan judul, tema saya tentang pendidikan. saya terus cari contoh esai yang baik tapi esai saya masih tidak terisi.

ah, saya bosan lagi. saya tinggalkan lagi esainya sampai 3 hari. lalu di hari ketiga jam 9 malam, saya mendapat inspirasi melalui berita. kata "radikal" saya gunakan untuk judul esai saya. entah kenapa selanjutnya penulisan esai mengalir begitu aja. esai akhirnya selesai. formulir juga saya kerjakan malam itu. akhirnya saya tidur jam dua malam. tapi saya puas. saya sudah menyelesaikan formulir dan esai! saya kirim berkasnya, lalu saya tidur.

setelah itu saya tak pernah memeriksa halaman IYD di facebook lagi. menyelesaikan formulir dan esai itu aja udah bagus, pikir saya. nggak akan lolos lah. apalagi saat saya membaca salah satu status admin IYD bahwa pendaftarnya ada 1.258 orang. saya cuma tertawa aja. yang dipilih cum 100. gimana nama saya bisa ada di sana coba? udah esainya juga gitu doang lagi.

hari-H. saya lagi liburan bareng keluarga ke Berastagi (daerah perbukitan di Medan, kalau di Jawa ya semacam puncak Bogornya Medan lah). biasanya saya ngga main internet melalui laptop kalau liburan. tapi entah kenapa saya internetan pakai laptop. dan tulisan pertama yang saya baca di Facebook adalah : Pengumuman peserta yang lolos Indonesia Youth Dream 2015. dan ternyata, pesertanya jadi 120 orang. saya download berkasnya sambil tertawa. sebenarnya saya juga nggak ngerti kenapa saya akhirnya download pengumuman itu, padahal saya udah ngga berharap. ya cuma pengen liat aja gitu, nama-nama yang lolos itu. tapi semakin lama anehnya saya semakin deg-degan. aneh sekali. padahal kalau ikut seleksi/lomba saya ngga pernah deg-degan nunggu pengumuman. dan ketika berhasil terbuka dokumennya saya langsung refleks mencari nama saya di bagian paling bawah. tapi saya melihatnya juga sambil ketawa, untuk apa saya lihat pengumuman itu? pikir saya. tapi jantung saya langsung mencelos ketika menemukan sekilas nama Ulfah di dokumen itu. saya lihat lagi untuk memastikan, memang nama saya! saya langsung melompat dari kursi. jujur perasaan saya jadi nano-nano. antara senang dan bingung. kok bisa ada nama saya? ini gak salah kan? tapi kemudian perasaan senang menguasai saya. saya lolos!
indonesia youth dream dan aku
sumber: dok. pribadi

kemudian saya teringat, ternyata masalah belum selesai. bagaimana cara meminta izin pada mama dan ayah? apa diizinkan? saya belum pernah ikut yang beginian. kakak dan abang juga belum. saya juga gak ngira bakal lolos. tapi, kalau udah lolos masa' saya mundur karna ngga dapet izin?

bersambung di Part 2

 
bulan terbelah di langit amerika
sumber bekasimedia.com

"Would the world be better without Islam?"

pertanyaan yang akan jadi fokus utama dalam film ini. mendengar kalimat ini untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya jadi berpikir juga. benarkah? iya atau tidak? saya yakin, kita masing-masing punya pendapat pribadi. dan saya juga yakin, bukan satu-dua orang yang akan mengatakan "ya, dunia ini akan lebih baik tanpa islam".di film ini kita akan menemukan jawabannya, setidaknya jawaban versi Hanum Rais dan Rangga Almahendra. bukan cuma jawaban, di film ini kita juga menemukan alasan-alasan dari jawaban tersebut. karna jawaban "ya" atau "tidak" tidak dapat memberikan pemahaman apapun jika tanpa alasan.

oh iya, saya tak akan memberi sinopsis dari film ini karena sudah banyak sekali sinopsis yang bertebaran. silahkan cari di website yang lain ya, hehe.

nah, film ini punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. karena saya suka happy ending, maka saya akan mengulas kekurangan film ini dahulu. yang pertama, film ini ngga bikin saya merinding. FYI, salah satu kriteria film yang bagus buat saya adalah film yang buat saya merinding. dan film ini, entah kenapa, ngga dapet feelnya ke saya. saya ngerasa film ini masih bisa di garap lebih baik lagi. terkhususnya di adegan ketika rangga mencetuskan pertanyaannya ke sekretaris Philiphes Brown "akankah dunia lebih baik tanpa islam?" saya sudah berharap untuk dapat feel merindingnya disitu. tapi sekali lagi, ini pendapat pribadi saya. mungkin saja ketika anda menonton film ini dan melihat adegan ini langsung merinding, tetapi saya tidak.

satu lagi yang agak mengganggu saya adalah kakunya pemeran bule di film ini. rasanya actingnya belum dapet aja gitu. contohnya adegan anak angkatnya Philipes brown yang datang ke ruang kerjanya philipe waktu dia lagi nangis sambil melihat cincin misterius (rahasia tentang cincin ini terungkap di akhir film), disitu dia kelihatan kaku, menurut saya. akan lebih baik kalau dia lebh rileks dan bukunya itu lo, ngga mesti juga di tunjukin ke kamera gitu. adegan kedua yang mengganggu saya adalah adegan Abe (Suami Azema) menunjukkan "paket" yang akan di antarkannya ke WTC. itu berasa aneh aja, dia nelfon sambil nunjukin paketnya ke kamera Azema.

nah, itu kekurangan film ini dari kacamata saya. kelebihannya? ya jelas banyak dong. saya sangat suka dengan karakter Stefan yang ngga pernah membosankan. dialognya lucu tapi ngena. saya terus-menerus dibuat tersenyum oleh kelakuan Stefan, tapi sekaligus memahami juga, cara memahami orang seperti Stefan adalah dengan tersenyum. dan saya juga selalu suka dengan jawaban-jawaban rangga atas pertanyaan-pertanyaan dari Stefan yang sederhana tapi ngena. salah satunya saat Stefan ngedumel soal ribetnya pernikahan. lalu dia bilang lagi, dia masih mau traveling. tapi susah ya masuk Mekkah dan Madinah. lalu rangga jawab "mudah, tinggal ucapkan dua kalimat syahadat aja" "yah, berarti masuk islam dong? males ah. islam kan ribet mesti shalat, puasa, shalat, puasa lagi" "nguru paspor juga sulit. mesti ngurus visa, ngurus perizinan, ngurus visa lagi" yah setidaknya percakapan ini mengandung makna bagi saya. kalau memandang ribet enggaknya, semua hal di dunia ini juga ribet. tapi seribet-ribetnya urusan agama, dia bawa kebaikan, kesehatan dan pemikiran positif buat kita yang ngejalaninnya. jadi, ya jalani aja dengan gembira. karna ngga ada yang sia-sia. di dunia

satu adegan lain yang saya ingat adalah ketika Rangga dan Stefan berdebat soal apakah dunia lebih baik tanpa islam, Stefan langsung ngomong "tentu saja. dunia lebih baik tanpa islam, kristen, Katolik, Budha, Hindu, karena agama itu mengkotak-kotakkan. agama penyebab konflik di dunia ini". selanjutnya saya tak ingat benar apa balasan Rangga atas pernyataan ini. well, dialog ini menjadi menarik bagi saya karena saya sendiri pernah mendengar pernyataan ini dari seorang senior saya. waktu itu, saya tidak dapat menjawab pertanyaannya. saya lebih memilih untuk diam, karena saya bukan orang yang pandai menjelaskan terlebih masalah agama begini. tapi, sepemahaman saya, konflik bukan tercipta karena agama, konflik tercipta karena kekuasaan dan harta. Agama hanya dalih dari mereka yang haus kekuasaan dan harta untuk memprovokasi umat beragama. makanya kita jangan mudah terprovokasi  ya, guys.

Hal menarik lainnya adalah teka-teki yang perlahan terungkap di film ini. awal-awalnya banyak sekali pertanyaan di kepala saya, namun perlahan semuanya terhubung dengan pertanyaan di awal akankah dunia lebih baik tanpa islam? dan di akhir cerita terdapat kejutan-kejutan besar. saya sampai salah paham sama salah satu tokoh di film ini. satu hikmah film ini yang di dapat adalah, jangan langsung menilai orang karna satu perbuatan. lihatlah perbuatan-perbuatannya yang lain. tanya dulu pada temannya bagaimana dia sebenarnya. tanya pada keluargannya. nah, walaupun kita tetap tidak akan pernah dapat menilai seorang individu dengan sempurna, setidaknya pemahaman kita tentang dia akan jadi lebih baik dan lebih menyeluruh. entah pun kalau kita menilai dia adalah orang jahat, Tuhan telah menyembunyikan satu fakta bahwa sebenarnya dia tidak jahat seperti yang kita kira. hanya fakta itu bisa saja terugkap, atau bisa hilang oleh waktu dan selamanya tertutup, untuk hanya dia dan Tuhanlah yang tau.

Jadi, akankah dunia akan lebih baik tanpa islam?

jawaban versi saya : Tidak.


Benarkah bedak bayi merk tertentu memicu kanker?
Kemarin, saya berkunjung ke kosan teman saya untuk beristirahat sambil menunggu masuk kuliah. Kemudian saya sedikit membersihkan muka dan memakai bedak. Kebetulan saya membawa bedak bayi merk Johnson’s. Lalu ternyata tiba-tiba teman saya ini bilang “eh, bedak bayi merk itu jangan di pakai lagi lho. Itu katanya memicu kanker. Aku dulu nggak tau juga tapi dibilangin sama temenku. Padahal aku beli baru tapi ga ku pake lagi.aku pakai yang lain jadinya” jadi aku terheran-heran. Bedak bayi yang saya beli ini udah bedak bayi ter-aman menurut saya yang saya beli, yang punya komposisi paling sedikit.

terus di perjalanan pulang saya jadi kepikiran. Apa benar itu? saya jadi teringat, saya pernah baca di blognya kak lintang tentang Bedak bayi. Katanya sih, sebenarnya bedak bayi ini nggak cocok dan nggak di anjurkan untuk kulit wajah. Bedak bayi Cuma boleh di pakai di badan bayi doang. kenapa rupanya? Sesampainya di rumah, saya langsung searching-searching soal ini.

Untuk itu, mari kita lihat bahan dasar universal dari hampir semua jenis bedak. Talc, adalah bahan mineral yang terbuat dari magnesium, silicon dan oksigen (m.cancer.org).Talc ini masih jadi bahan penelitian tentang keamanannya sebenarnya. terutama bahaya Talc jika terhirup. Menurut penelitian, Talc yang terhirup ini dapat mengendap selama bertahun-tahun dalam tubuh dan dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan fungsi abnormal dari paru-paru. Lanjutannya kalau terus dibiarkan, dapat menyebabkan pneumonia yang berat (republika.co.id) .Talc memang tercantum di dalam komposisi bedak merk ini. namun selama tidak terhirup (dan selama tidak punya alergi), talc aman untuk digunakan.

Komposisi kedua dan terakhir dari bedak ini adalah Fragrance. Dia Cuma menuliskan Fragrance tanpa lebih detail memberitahu jenis parfum apa yang di gunakannya di dalam bedak ini. Fragrance memang sama berbahayanya dengan Talc. Di blognya kak lintang, di katakan kalau fragrance ini mengandung banyak bahan kimia seperti Phthalates, Synthetic musk, dan ethylene oxide. Semuanya bersifat sebagai pengganggu hormone, mengacaukan aktivitas hormone androgen dan esterogen dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan kanker pada organ/bagian tubuh yang berkaitan dengan reproduksi. Dapat memicu obesitas juga dan terlalu banyak memakai fragrance dapat menyebabkan gangguan system saraf, perubahan tingkah laku dan iritabilitas. Untuk mengetahui lebih banyak tentang kandungan fragrance, mungkin dapat dicari di artikel-artikel berbahasa inggris karna nggak banyak artikel berbahasa Indonesia yang membahas tentang hal ini. yang pastinya, menghindari produk berbahan fragrance ini susah karna hampir semua produk kecantikan itu memiliki fragrance di komposisinya. Jadi, kalau masih mau memakai produk berbahan fragrance, setidaknya batasi penggunaan dan jangan berlebihan dalam pemakaian. Tetap makan makanan sehat, olahraga dan tetapkan beberapa hari dalam seminggu dimana kalian tidak memakai bahan kimia apapun di tubuh kalian.

Nah pertanyaannya sekarang, benarkah kedua komposisi tersebut hanya terdapat pada merk bedak Johnson’s saja? jawabannya jelas tidak! hampir semua jenis bedak bayi punya dua komposisi ini (saya katakan hampir. Mungkin di luar sana masih ada bedak bayi berbahan dasar selain Talc?). berarti, semua merk bedak bayi berpotensi memicu kanker. Bukan hanya merk tertentu saja.

Tapi sebenarnya pun, walaupun banyak peneliti yang menyatakan kalau Talc dan Fragrance berbahaya, selama pemakaiannya tidak berlebihan dan kita tau cara pemakaiannya, saya rasa tidak masalah untuk memakai bedak bayi. Contohnya, para ibu-ibu di rumah sebaiknya hanya membedaki anaknya dengan bedak bayi hanya di tubuh saja, tidak di muka. Dan usahakan juga untuk memakai sedikit saja bedak agar tidak banyak partikel talc yang terhirup oleh si bayi (kebanyakan orang yang memakai bedak bayi itu mengeluarkan isinya sebanyak-banyaknya. Dan setelah itu mengusap kedua tangannya dan menciptakan partikel putih yang berterbangan di mana-mana). Ya pakailah dengan sewajarnya saja. buat wanita yang sudah dewasa, sebenarnya kalau wajahnya tidak mempunyai masalah apapun (khususnya soal jerawat, karna bedak padat menyumbat pori dan menjebak minyak lebih baik dari bedak tabur. Welcome deh jerawat.) lebih baik memang memakai bedak padat. Karna resiko untuk menghirup talc memang lebih kecil di bedak padat daripada bedak tabur.

Maksud dari tulisan saya ini adalah untuk mengingatkan kita semua untu k jadi konsumen yang cerdas. Jangan makan mentah-mentah semua isu-isu nggak jelas yang di sebarkan orang yang tidak bertanggung jawab. Cari dulu sumbernya, teliti lalu simpulkan. Jelas isu bahwa merk bedak bayi tertentu saja yang dapat menyebabkan kanker itu salah. Jawaban yang benar adalah semua bedak bayi yang mempunyai komposisi Talc dan Fragrance berpotensi memicu kanker, tapi dengan penggunaan yang benar, resiko itu tidak akan ada.



Jujur aja, setelah nonton make me a dino di national geographic Channel, aku baru sadar kalau dinosaurus yangs elama ini aku bayangkan dan aku tau itu adalah produk dari hasil pemikiran manusia itu sendiri. jadi, sebenarnya, nggak ada gambaran yang benar-benar utuh tentang bagaimana rupa dinosaurus itu sebenarnya. yang benar-benar ada cumaa kerangka, sementara kulitnya adalah ahdil dari imajinasi para ilmuan dan tentunya beberapa perbandingan hewan dan riset.

foto dibawah adalah foto perbandingan T-rex lama (yang kita kenal) dan T-Rex baru (hasil penelitian dari Yale). kesan pertamaku waktu liat itu adalah... lihat jambulnya! Dia saudara jauh ayam!
before
after. well, this is what National Geographic Channel says 'the real T-Rex'. can you believe??

it's funny enough
after you read this.. are you still believe what you think, what you know, and what you see?? think again!


SOURCE
National geographic