Judul dari bab awalnya aja udah bikin keki : Jangan Berusaha.
|
Maaf rada burem,difotonya malem dan pake HP seadanya :( |
Buku ini menceritakan tentang bagaimana caranya untuk bersikap bodo amat kepada dunia, bukan bodo amat secara gamblang, tapi bodo amat yang membuat kita hanya memperdulikan hal-hal yang memang penting aja. karna seperti yang selalu dibilang oleh motivator kenamaan yang akupun lupa namanya siapa "Hidup itu cuma sekali, ga semua hal di dunia ini bisa kita miliki" yaa kita memang gak bisa memperdulikan banyak hal, jadi habiskan waktu untuk memperdulikan hal-hal yang penting. dan hal-hal yang penting itu, terkadang gak segede yang kita duga, gak se-wah yang kita khayalkan. hal-hal penting yang sekilas gak penting itu yang sering bikin kita khilaf dan lalu ngacir pergi untuk mencari hal-hal gak penting lainnya. Sakitnya, mayoritas manusia seringkali terlambat menyadari hal penting ini. Manusia baru sadar bahwa suatu hal itu penting ya saat sesuatu itu hilang. Ini yang coba dibahas oleh si Mark, tentang bagaimana caranya menemukan hal penting itu, memisahkannya dari segala hal-hal yang gak penting, dan menghargai hal penting itu sekecil apapun dia, seremeh apapun hal itu.
Dalam buku ini setidaknya ada sembilan bab yang kalau dijelasin semuanya malah bakal jadi plagiat. jadi aku bahas secara umum aja ya setiap babnya.
1. Jangan Berusaha.
Di awal cerita si Mark ngasih sebuah contoh kasus yaitu hidupnya Charles Bukowski, yang kata Mark adalah manusia terakhir yang bakal anda mintai nasihat tentang kehidupan, atau nama terakhir yang kamu ingin lihat di buku motivasi jenis apapun. Dari contoh kasusnya si Charles Bukowski, Mark pengen bilang ke pembaca kalau kita gausah berusaha banget untuk jadi orang sukses. gausah memaksakan diri untuk jadi hebat seperti orang-orang di TV. kunci sebenarnya dari kesuksesan itu adalah ketika kamu menerima bahwa dirimu adalah seorang yang gagal. "aku gagal dan ya bodo amat" kaya gitu. jadi ga perlu memusingkan kegagalan karena di dunia ini ya semua orang pernah gagal. ada kutipan menarik yang kuambil dari bab ini :
"seseorag yang percaya diri tidak merasa perlu membuktikan kalau dia percaya diri. seorang wanita yang kaya tidak merasa perlu untuk meyakinkan seorang pun kalau dia kaya. entah anda seperti itu atau tidak, dan jika anda setiap saat memimpikan sesuatu, anda sebenarnya sedang menguatkan realitas bawah sadar anda, lagi dan lagi, bahwa anda bukan itu."
Mark disini juga berusaha menyampaikan kalau hentikan untuk menjadi pengen lebih dari sekarang. kalian udah terlalu banyak ke brainwash iklan TV, sosial media, dll sehingga kalian beranggapan jika bahagia itu ketika kalian berusaha menjadi lebih lagi dari saat ini. Padahal berapa banyak orang yang udah kaya 7 turunan tapi tetep merasa jika dirinya kurang? hentikan sekarang juga. gausah berusaha untuk menjadi lebih baik, lebih kaya, lebih cantik, dan lain-lain. kenapa? karena, memedulikan terlalu banyak hal akan berpengaruh buruk pada kesehatan mentalmu, teman. ini ngebuat kita jadi terikat sama hal-hal yang dangkal dan palsu, dan malah melupakan hal yang penting. ketika kau berusaha untuk jadi lebih terkenal, lebih kaya, lebih cantik, itu tandanya anda sedang mengejar fatamorgana.
kunci kehidupan yang baik adalah bukan memedulikan lebih banyak hal ; tapi memedulikan hal yang sederhana saja namun hal tersebut adalah benar, mendesak, dan penting.
lalu Mark juga membahas mengenai Lingkaran setan, yaitu ketika kita mencemaskan suatu hal yang membuat kita pusing karena mencemaskan hal tersebut. sebagai contoh, kamu cemas ketika harus menghadapi seseorang, kecemasan tersebut membuat kamu tidak berdaya dan bertanya-tanya kenapa kamu begitu cemas. sekarang, kamu mulai cemas karena menjadi cemas. dan kecemasan pun berlipat ganda. sekarang kamu cemas karena kecemasan kamu yang menyebabkan kamu menjadi lebih cemas. wkwkwk. Mark memberi tips untuk mengatasi masalah tersebut dalam buku ini. tipsnya adalah : bersikap-bodo-amat. ini penjabarannya
#1. Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh, masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda.
#2. Untuk bisa mengatakan bodo amat pada kesulitan, pertama-tama anda harus perduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting daripada kesulitan.
#3. Entah anda sadari atau tidak, anda selalu memilih suatu hal untuk diperhatikan.
2. Kebahagiaan Itu Masalah
Di bagian kedua ini, Mark pengen bilang ke pembacanya untuk : Gausah memaksa diri untuk selalu jadi orang bahagia kalau gamau jadi palsu. kenapa? Karena mayoritas kehidupan kita sebenarnya biasa-biasa aja, malah lebih banyak hal negatifnya, gak perduli mau kamu artis, pelajar, PNS, penyanyi rock, semua orang menghabiskan mayoritas hidupnya dengan biasa-biasa aja. gak gembira-gembira banget, gak sedih-sedih banget juga. jadi, menjadi selalu bahagia malah akan jadi tekanan sendiri buat hidupmu. kau gak bisa selalu bahagia, karena, segede apapun effort yang kamu berikan untuk membuat dirimu bahagia dari dalam, akan selalu ada masalah yang datang dari luar. ikhlaskan aja. ikhlas kalau saat itu kau terpuruk, terima kalau kau saat itu sedih, terima aja kalau dirimu memang gak bisa selalu bahagia. gak bisa selalu positif thingking. kenyataannya, apa yang anda miliki atau ingin kamu miliki sekarang sebenarnya adalah sumber masalah kamu. seperti orang yang kamu nikahi adalah orang yang selalu berantem sama kamu. rumah yang kamu beli adalah rumah yang harus selalu diperbaiki. pekerjaan idaman kamu adalah pekerjaan yang membuat kamu stress. setiap hal yang membuat kamu merasa nyaman juga dapat membuatmu merasa terpuruk. jadi, sebenarnya hidup bukan tentang memilih kebahagiaan, tapi memilih penderitaan. penderitaan macam apa yang dapat kamu nikmati dan akan terus mengikutimu seumur hidupmu?
oh iya, disini kamu juga bakal dikenalkan dengan satu pahlawan super yang namanya bakal buat netizen tercengang . dia adalah : Panda Nyinyir. selamat berkenalan dengan Panda Nyinyir. ini kutipan favoritku dari bagian ini:
"Rasa sakit dan kehilangan tidak pernah dapat dielakkan dan kita harus belajar untuk berhenti menolaknya."
3. Anda Tidak Istimewa
Jangan pernah merasa istimewa. alasan terbaik untuk mendukung argumen ini adalah : karena kamu memang tidak istimewa. merasa istimewa membuat kamu merasa berhak diistemewakan. setidaknya ada 2 poin penting yang selalu dipikirkan orang yang merasa dirinya istimewa :
#1. saya luar biaa dan kalian semua payah, jadi saya berhak mendapatkan perlakuan istimewa
#2. saya payah dan kalian semua luar biasa, jadi saya berhak mendapatkan perlakuan istimewa.
hal ini membuat kita menuntut lebih kepada orang lain dan bahkan kepada diri kita sendiri, dan hal seperti ini tidak pernah menuntaskan masalah sebenarnya. Mark bilang kalau kata-kata "setiap orang dapat menjadi luar biasa dan meraih kesuksesan besar" pada dasarnya cuma omong kosong yang menyenangkan ego kita. ini pesan yang membuat kita lega, tapi ini kaya makan burger big mac yang ngebuat kita gemuk tapi gak sehat. cara terbaik untuk menjadi sehat adalah makan sayur-sayuran, yang kalau dimakan pertama kali sebenarnya berasa hambar dan kurang enak, seperti hidup kita yang sebagian besar waktunya sebenarnya memang berjalan dengan membosankan dan tidak terlalu berharga, dan itu wajar. ini akan terasa ga enak di awal, tapi kalau udah bisa nerima ini, kita akan menjadi orang yang lebih kokoh dan lebih hidup. kecemasan kita akan hilang, ya karena kita udah mampu menerima ketidak sempurnaan. akhirnya kita merasa cukup. dan ketika merasa cukup, kita pasti akan selalu menjadi damai. bukannya damai termasuk kebahagiaan, ya?
seperti biasa, kutipan yang paling aku sukai di bagian ketiga adalah :
"ketika anda tidak merasa istimewa, anda akan mampu mengapresiasi pengalaman-pengalaman sederhana di hidup anda : nikmatnya pertemanan yang simple, menciptakan sesuatu, membantu seseorang yang membutuhkan, membaca buku bagus, tertawa bersama orang yang anda sayangi. terdengar membosankan, bukan? mungkin karena hal-hal semacam ini biasa saja. namun juga mungkin karena suatu alasan : itulah yang benar benar berarti."
4. Nilai penderitaan
Tidak semua hal yang kita anggap berharga memang benar berharga. Nilai-nilai yang kita anut bisa saja salah. maka kita harus mengatur ulang nilai-nilai yang ada dalam diri kita. Mark mencontohkan hal ini melalui Hiro Onoda (seorang letnan Jepang yang mengabdikan diri pada negaranya, dan karena komandannya mengatakan 'jangan pernah menyerah', dia menjadi seorang manusia yang hidup selama 30 tahun dalam hutan, makan serangga dan membunuhi masyarakat Vietnam demi mengabdi kepada kekaisaran Jepang. sekedar informasi saja, Kekaisaran yang dia bangga-banggakan itu sudah hilang sejak 1 tahun setelah dia pergi ke Vietnam), Dave Mustaine (penyanyi rock terkenal yang sebelumnya adalah anggota Metallica, lalu di depak dari band tersebut tanpa alasan yang jelas. semenjak itu dia berjanji untuk melebihi kesuksesan Metallica. dia jadi terkenal sih, 25 juta albumnya laris terjual. tapi, Metallica menjual 180 juta album. dan karena hal itu, dia menyimpulkan dirinya sebagai orang yang gagal seumur hidupnya. Hari-harinya dipenuhi dengan pemikiran bahwa dia orang yang gagal, dan karena itu pula banyak tangisan yang dia keluarkan di setiap harinya.) dan Pete Beast (dia tadinya adalah Drummer gantengnya the Beatles, sampai dia dikeluarkan, dengan alasan yang tidak jelas juga. dia sempat depresi ketika The Beatles laris manis. ngerasa jadi orang buangan. tapi dia ngga berlarut-larut, singkat cerita, dia memutuskan untuk mengubah nilai hidupnya dan dia tetap sukses. tentu aja sukses versinya dia. dia punya keluarga sederhana yang bahagia, dia tetap bermusik, dia keliling eropa untuk menyanyikan musiknya. jadi sebenarnya suksesnya dia sama aja kaya The Beatles, bedanya cuman di bagian "terkenal" dan "di elu-elukan" aja. sisanya sama.).
Kalian udah dapet poinnya, kan? apa yang kita yakini belum tentu benar. Nilai-nilai yang kita pegang ternyata berpengaruh banget ke hidup kita. hiro menghabiskan 30 tahun untuk meyakini hal yang ternyata tidak ada. dia bahkan sampe rela menderita hanya untuk hal yang udah ga ada. itulah nilai kita, makanya kita harus tetap peka sama nilai yang kita pegang, jangan sampe kita mengalami kejadian yang sama kaya Hiro.
Kasus Dave sama Pete gambaran besarnya sama. mereka sama-sama dibuang oleh band yang kemudian jadi terkenal gila-gilaan. Yang membedakan kemudian adalah nilai yang mereka pegang. Dave yang terlanjur bikin definisi kesuksesan adalah "lebih dari Metallica" membuat dia jadi orang gagal seumur hidupnya. Sedangkan Pete, yang definisi kesuksesannya adalah "berkarya" telah mencapai kesuksesannya sendiri. dia orang yang sukses, tentu dengan definisinya sendiri.
Jadi berdasarkan hal tersebut, Mark bilang ada nilai-nilai sampah yang buruk bagi kehidupan. jangan berpegang sama nilai ini. nilai itu adalah Kenikmatan, Kesuksesan Material, Selalu Benar, dan tetap positif. jangan pernah menganut nilai itu seumur hidupmu. jangan. udah itu aja.
5. Anda Salah Memilih
Kata Mark, terkadang ada hal-hal yang gak bisa kita kendalikan, gak bisa dipilih, dan bahkan itu sama sekali bukan salah kita. tapi, walaupun bukan salah kita, pada akhirnya kita harus bertanggung jawab terhadap hal tersebut. Liat aja anak-anak yang punya gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD), mereka bukannya mau sakit, kan? siapa yang mau cuci tangan setiap detik? tapi mereka mengalaminya, dan itu salah gennya, bukan salah mereka. tapi walaupun bukan salah mereka, itu jadi tanggung jawab mereka, untuk mengatasi gangguan yang mereka miliki, dan gak bisa dikasih sama orang lain. Jadi, memang ada hal-hal yang bukan salah kita, tapi itu tetap tanggung jawabmu kalau kau jadi gagal karena hal tersebut. ini kutipan yang kusuka dari bagian 5:
"Kita semua mendapatkan kartu. beberapa dari kita mendapatkan kartu yang lebih bagus daripada yang lainnya. dan meskipun mudah aja untuk menyerah, dan merasa kita telah dikalahkan, permainan sebenarnya terletak pada pilihan yang kita buat terhadap kartu tersebut, pilihan atau resiko yang akan kita ambil, dan pilihan konsekuensi yang akan kita jalani. orang-orang yang secara kosisten memilih pilihan terbaik dalam situai apapun adalahmereka yang pada akhirnya memenangkan permainan ini, seperti halnya dalam kehidupan. dan itu tidak harus mereka yang memiliki kartu terbaik."
6. Anda Keliru Tentang Semua Hal (Tapi, Saya pun Begitu)
poin penting dalam bagian ini, adalah : Jangan menemukan dirimu sendiri. teruslah berjalan tanpa perlu mendefinisikan dirimu, entah sebagai orang yang baik, jahat, lucu, aneh, karena sejatinya diri kita memang tidak dapat terdefinisi.Jadi, kurang lebih kamu lebih baik berpikir kalau kamu sebenarnya tidak cukup menarik, jadi mengapa harus gusar, atau kalau ketua timmu emang kurang ajar, jadi ya bodo amat. gausah dipikirin. hal-hal kaya gini dirancang untuk memberi kita kenyamanan yang biasa aja, tapi ya memang lebih baik begitu. dengan tidak mendefinisikan kita sebagai orang yang baik atau buruk, kita memberi peluang untuk hadirnya kegagalan maupun keberhasilan, yang memang sesungguhnya biasa saja. ini kutipan yang paling jleb yang aku baca disini :
"jangan jadi istimewa, jangan jadi unik. definisikan ulang ukuran anda dengan cara yang biasa dan umum. pilihlah sebuah ukuran untuk diri anda bukan sebagai primadona atau seorang jenius terselubung. pilihlah ukuran anda sendiri bukan sebagai korban yang mengerikan atau suatu kegagalan yang suram. sebagai gantinya, ukur diri anda dengan identitas yang lebih biasa : seorang rekan, seorang teman, seorang pencipta."
7. Kegagalan Adalah Jalan Untuk Maju
untuk mengulas bagian tujuh, aku mau mengutip langsung suatu cerita dari buku ini yang ngena banget. ceritanya, ketika Pablo Picasso berusia lanjut, dia sedang duduk-duduk di sebuah cafe di spanyol, sambil mencorat-coret selembar tisu bekas. dia adalah orang yang cuek mengenai segala hal, menggambar apapun yang membuatnya terkesima pada saat itu. lalu, seorang wanita yang duduk di dekatnya memandanginya dengan kagum. tidak lama kemudian, Picasso menghabiskan kopinya dan meremas tisu tersebut dan hendak membuangnya saat akan meninggalkan tempat itu
wanita itu menghentikannya, "tunggu" katanya. "boleh kan saya meminta tisu yang barussan anda gambari? saya akan bayar"
"tentu." kata Picasso. "Dua puluh ribu dolar"
kagetlah di wanita itu. terus dia bilang "Apa? anda hanya perlu waktu sekitar 2 menit untuk menggambar itu"
"tidak, nyonya" balas Picasso "saya perlu lebih dari 60 tahun menggambar ini" dia memasukkan tisu tersebut ke dalam kantungnya, dan pergi meninggalkan kafe.
dapet poinnya? maksud dari Mbah Picasso, mungkin dia ngegambar itu dalam waktu 2 menit. tapi, untuk bisa menggambar sebagus itu dalam selembar kertas tisu dalam waktu dua menit, dia harus berlatih selama berpuluh-puluh tahun lamanya, gagal dan coba lagi, gagal dan coba lagi, terus aja begitu sampai akhirnya dia mampu membuat gambaran bagus dalam waktu 2 menit. ya hidup itu kurang lebih begitu. seorang anak kecil yang baru belajar jalan mengalami ratusan kali jatuh, tapi bayangin aja kalau tiba-tiba si anak itu mikir "kayanya berjalan bukan bidang saya, saya ngga mahir melakukannya" yaa bisa bayangkan bakal gimana jadinya, kan? oh iya, ini saran dari Mark untuk kamu kalau sekarang kamu lagi pusing mikirin tugas yang ga kelar-kelar :
"Jangan hanya duduk-duduk. Lakukan sesuatu. Jawaban akan muncul"
8. Pentingnya Berkata Tidak
Jujur itu tampak kasar dari luar, tapi memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kepribadian. Berkata tidak merupakan bagian dari sikap jujur, dan semua jujur membawa manfaat yang besar. Mengatakan tidak untuk hal yang memang tidak penting untuk hidup anda penting, karena memang tidak semua hal di dunia harus kita urusi. Penolakan juga sebenarnya merupakan hal yang membuat hidup kamu jadi lebih baik. menghindari penolakan sering ditawarkan untuk menjadikan hidup kita terasa lebih baik, tapi itu cuma solusi sementara, itu cuma kenikmatan sesaat yang membuat kita tanpa kemudia dan tanpa arh dalam jangka panjang. untuk mengapresiasi sesuatu, kamu harus membatasi dirimu sendiri. Intinya, "kita semua harus peduli terhadap sesuatu, untuk menghargai sesuatu. Dan untu menghargai sesuatu, kita harus menolak apa yang bukan sesuatu tersebut. untuk menilai X, kita harus menolak non-X."
9. ...Dan Kemudian Anda Mati
Setiap manusia pada akhirnya akan mati. Mark disini bilang kalau memikirkan kematian itu adalah cara supaya kamu tetap berjalan di jalan yang tepat. Memikirkan kematian juga membuat kamu jadi tidak terlalu berlebihan dalam memandang suatu keberhasilan ataupun kegagalan. semua pada tempatnya saja. karena kamu juga akan mati, kamu juga akan lebih menghargai hal-hal kecil yang ada di sekitarmu. Mark memunculkan kematian tepat di depan matanya ketika dia mencoba duduk di sebuah tebing yang dibawahnya ada batu-batuan. Dia takut banget, tapi dia tetap disitu. dengan memunculkan kematian tepat di hadapannya, dia jadi mengetahui hal-hal yang paing penting dalam hidupnya. Begitulah bagaimana Mark bisa menemukan hal yang penting baginya.
Daaan begitulah gambaran umum dari setiap bagiannya. pokoknya di buku ini kamu akan lebih merasa lagi bicara sama orang deh daripada bicara sama buku. aku sebenarnya cukup lama ngebaca buku ini, tapi bukan karena buku ini ga seru, tapi sangking serunya, aku takut cepet-cepet baca dan malah ga bisa paham apa yang Mark coba sampaikan. jadi aku baca selembar demi selembar, lalu jeda, menghubungkan ke hidupku, udah klik, lanjut lagi. begitu terus. sampai bukunya habis. seru banget.
oke, reviewku sampai disini dulu. oh iya, Special thanks buat penerjemahnya yang menurutku udah menerjemahkan dengan pas. aku jadi ga berasa ngebaca buku terjemahan. bahasanya yaa kaya bahasa sehari-hari aja. terimakasih sudah menerjemahkan dengan baik!