Pertama-tama, sebelum saya
melanjutkan postingan ini, postingan ini saya maksudkan bukan untuk
pamer atau yang lainnya, tapi lebih agar dapat menanamkan kerinduan pada
pembaca agar pembaca punya motivasi juga untuk berkunjung ke tanah
haram juga.
|
foto kenangan di bir ali, miqat umroh kami |
|
bersama keluarga |
Allhamdullilah, saya bersyukur menjadi
satu diantara milyaran manusia yang berkesempatan untuk mengunjungi
mekkah dan madinah untuk melaksanakan ibadah umroh.dan saya juga
bersyukur bahwa saya bukan hanya pergi sendiri, tapi beserta keluarga
saya, opung dan atok saya (atok bukan berarti dia ini kakek saya ya, dia
nenek saya hanya kami memanggilnya atok.) dan kami semua diberi
kesehatan dan kekuatan untuk menyelesaikan ibadah kami beberapa bulan
yang lalu.
kalau saya bilang, ini bukan cuma perjalanan
wisata biasa. ini perjalanan hati, perjalanan jiwa. setelah umroh,
hidup saya tak pernah sama lagi, namun insha Allah jadi lebih baik dari
sebelumnya. shalat saya jadi lebih baik, baik shalat wajib maupun shalat
sunnah. hidup saya di setiap harinya selalu rindu untuk kembali kesana,
dan melaksanakannya lagi, dan lagi.
tapi, tidak begitu pada awalnya.
jujur
saja, persiapan saya sangat kurang matang untuk umroh ini. saya tak
terlalu menghafal doa-doa umroh, padahal bukunya sudah diberikan dua
bulan sebelum keberangkatan. beda sekali dengan atok saya yang bahkan
sudah hafal benar isi buku doa-doa untuk umroh itu. saya cukup malu pada
atok saya waktu itu. dia yang setua itu mampu menghafal itu, sedangkan
saya yang masih muda malah malas menghafalnya.
sampai di Madinah, banyak hal yang membuat saya tersadar. salah satunya adalah ini
ini
adalah cerita ketika saya mengunjungi makam Rasullulah. saat itu malam
jum'at, jadi sangat banyak orang yang datang untuk beribadah. sekedar
info, para muslimah punya waktu-waktu tertentu untuk mengunjungi makam
rasulllah. nggak seperti laki-laki yang bisa kapan saja mengunjunginya.
itu karena makam rasullulah terletak di bagian laki-laki sehingga
perempuan tidak bisa kesana setiap saat.
waktu itu
sehabis isya, kami dikumpulkan menurut kebangsaannya. yang berbahasa
melayu berada pada satu rombongan. aku dan keluarga bergabung dengan
rombongan Indonesia-Malaysia. itu supaya memudahkan polisi wanita untuk
berkomunikasi dengan kami.
setelah beberapa lama,
akhirnya kami sampai di depan pintu menuju makam Rasullulah, disitu ada
cerita yang sangat mengena di hati saya
saya nggak berpikir kalau keberangkatan itu kan jadi semenarik itu. tadinya saya cuma terpikir
foto
sendiri sebanyak-banyaknya,, share di media sosial. bakal banyak tuh
yang comment dan like. kan keren berhasil ngefoto makam rasullulah.
lalu saya tersadarkan oleh sebuah tulisan tepat di depan pintu masuk
menuju Raudah (raudah ini ada di mesjid Nabawi, merupakan tanah dimana
mesjid nabawi pertama kali dibangun oleh Rasullulah. Mesjid Nabawi
sekarang adalah mesjid Nabawi yang diperluas untuk kenyamanan dan
keamanan jamaah yang semakin membludak setiap tahunnya) sekaligus pintu
masuk untuk melihat gerbang makam Rasullullah. kabarnya, Raudah itu
adalah salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa. saya kurang
mengingat semua isi paragrafnya. tapi kurang lebih kalimatnya begini
"Anda datang ke tempat ini adalah sebagai seorang MUSLIM, bukan seorang FOTOGRAFER"
saya
tersentak membaca kalimat itu. kalimat itu tepat mengena ke hati saya.
saya bukan datang untuk foto-foto. saya bukan datang untuk
jalan-jalan. saya datang untuk
ibadah sekaligus ziarah. seharusnya saya tidak punya niat untuk pamer
atau yang lainnya. harusnya niat saya lurus cuma buat mengunjungi makam
rasululah.
foto memang boleh. tapi kondisi yang akan
dihadari di raudhah ini, memfoto sesuatu bisa membahayakan diri sendiri
dan orang lain. kenapa?
itu karna, waktu untuk muslimah
ziarah cuma sedikit. jadi, di waktu ziarah itu banyak yang berebut
masuk. kalau kita mencoba foto, berarti kita bakal fokus sama fotonya.
kita bakal berhenti, dan itu menyebabkan yang belakang satu dua akan
mendorong supaya yang depan bergerak. kalau begini,, ada kemungkinan
kita akan terjatuh atau seseorang akan jatuh karna dorongan itu. jadi
kalau kita jatuh disitu kemungkinan kita bakal nggak terlihat oleh orang
yang dibelakang. kalau begitu kan bisa fatal akibatnya. jadi, untuk
mengunjungi raudah ayo kita luruskan niat kita,, untuk ziarah saja.
tidak lebih.
setelah itu tibalah saatnya ketika kami
akhirnya masuk. makam nabi ada di depan mata.lalu mata saya terasa
terbuka, pandangan saya serasa lebih cerah. di malam itu, kira-kira jam
satu malam, saya baru sadar. di tempat saya berdiri saat ini, 1436 tahun
yang lalu, nabi menginjak tanah yang sama, juga untuk pertama kalinya.
ketika nabi hijrah bersama para sahabat dan saudara muslim lainnya. saya
berada di tempat nabi pernah menginjakkan kakinya. disini, islam
berkembang. disini nabi diterima dengan baik. dan menyadari hal itu,
saya jadi merasa sangat dekat dengan nabi. sekarang ini, saya berada di
tempat yang sama dengan nabi. saya dan nabi hanya dipisahkan oleh waktu.
itu saja. sekarang saya bukan hanya berada di tanah yang sama, namun
saya berdiri tepat di sebelah peristirahatan terakhir sang nabi akhir
zaman. akhirnya, semua terasa nyata
saat pengalaman itu
sampai sekarang saya akhirnya menyadari betapa nyatanya Nabi itu.
sebelum kunjungan ini, saya masih merasa Nabi Muhammad itu adalah
sesuatu yang sangat kabur bagi saya. saya cuma mendengaar cerita dia
saja. saya bahkan baru sadar tentang sedikitnya hal yang saya tau
tentang nabi saya. saya baru tau seperti inilah nyatanya Nabi. senyata
inilah Islam, agama yang saya yakini selama ini. tanah tempat saya
berdiri adalah saksi bisu tentang beratnya perjuangan nabi untuk
umatnya.
sejak saat itu saya giat mencari sejarah-sejarah nabi karna malunya saya pada diri saya sendiri.
akhirnya
saya tahu kisah hidup nabi saya bagaimana. rupanya selama ini keraguan
saya muncul karna kurangnya pengetahuan saya tentang islam itu sendiri.
tentang nabi saya sendiri.
lalu, ketika saya
mengunjungi mekkah, juga ada beberapa hal yang membuat saya takjub. satu
cerita yaitu waktu saya melaksanakan ibadah umroh disana.
jam
satu siang waktu Madinah kami berangkat dari hotel menuju Bir ali Miqat
kami untuk melaksanakan ibadah umroh. perjalanannya memakan waktu 9
jam-an. sesampainya kami di Mekkah kami makan dulu, lalu berjalan kami
ke masjidil haram. untungnya hotel kami tidak terlalu jauh dari mesjid.
sesampainya di Mesjid kami melakukan ibadah umroh. kalau kalian mau tau,
total waktu yang diperlukan untuk kami melaksanakan ibadah umroh itu
ada 4-jaman dan disitu kami harus mengelilingi kakbah 7 kali dan jalan
lagi menuju bukit safa dan Marwah lalu sa'i atau berlari-lari kecil dari
bukit safa ke bukit marwah 7 kali juga.
memang
kondisinya sangat jauh berbeda dari masa nabi dulu. berlari-lari kecil
ini nggak seperti yang saya pikirkan. tadinya yang saya pikir adalah
kami berlari naik bukit turun bukin melintasi batu-batu keras khas
bukit-bukit di arab. ternyata bukitnya sudah di keramik untuk memudahkan
jamaah dalam melaksanakan ibadah. ditambah lagi mesjid yang menggunakan
AC jadi tidak panas.
yang saya tidak pikirkan adalah
jaraknya. saya tidak menyangka tawaf memakan waktu sangat banyak.saya
tidak menyangka sa'i itu sangat jauh. meskipun dengan keramik dan AC,
itu masih terasa jauh sekali.
tapi yang lebih tidak
saya sangka lagi, saya berhasil menyelesaikan tawaf dan sai dalam
kondisi begadang sampai jam 3 pagi. saya berhasil. ada rasa capek namun
lebih banyak lagi rasa puas. itu pengalaman hebat. nanti kalau kalian
kesana, kalian bisa buktikan sendiri kalau sa'i itu jauh sekali. tapi
kalian juga bisa buktikan kalau cuma sedikit rasa capek yang terasa
setelah menyelesaikan ibadah itu.
dan hebatnya lagi,
biasanya dalam kondisi seperti itu waktu bangun tidur pasti akan terasa
pegal dan kaki berat kan? saya malah merasakan tubuh saya sangat sehat
setelah umroh waktu itu.
yang masih lebih saya tidak
sangka lagi semangat opung dan atok saya itu. mereka berhasil juga
melakukan ibadah umroh. mereka semangat sekali ibadahnya. sampai saya
malu menyerah melihat mereka berdua.
sebenarnya, masih
banyak lagi kisah saya di Madinah dan Mekkah yang ingin saya ceritakan.
tapi untuk sekarang ini dulu. semoga cerita saya ini bisa menambah
wawasan pembaca dan menanamkan keinginan para pembaca untuk berkunjung
ne Mekkah-dan Madinah ini.
sekian,
wassalam